Pages

Monday, February 4, 2013

SUCKSEED

Lirik lagu THE ARENA 

Mungkin lagu ini tidak terdengar merduBagiku lagu ini sangat berartiSetiap kata yang tertulisDari senyum yang kau beri untukkuMendorong pena ini untuk menulisLagu yang kamu dengar, Bukan aku yang menulisnyaAku tidak berani mengungkapkannya, sayangkuHanya dirimu seorang, Ingatlah hanya dirimuLagu yang kamu dengar, Bukan aku yang menulisnyaAku tidak berani mengungkapkannya, sayangkuHanya dirimu seorang, Ingatlah hanya dirimuHanya KamuKamu tau hal yang akan kulakukanLagu yang kamu dengar, Bukan aku yang menulisnyaAku tidak berani mengungkapkannya, sayangkuIngatlahLagu yang kamu dengar, Bukan aku yang menulisnyaAku tidak berani mengungkapkannya, sayangkuHanya dirimu seorang, Ingatlah hanya dirimuCuma Kamu

Foto-foto SUCKSEED




































Biodata Personil SUCKSEED


Jirayu La-Ongmanee, (Ped)
Nama Panggilan : Kao
TTL : Thailand, 29 Oktober 1995 
Hobby : Bermain gitarTinggi Badan : 178 cm
Pendidikan : Amatyakul School, Bangkok
Twitter : @kkankao / kaojirayu9

Film

2011 Suckseed
2011 Love Julinsee
2009 Phobia 2
2008 BitterSweet BoydPod The Short Film
2007 The Love of Siam
2007 The Legend of Naresuan : part 2
2007 The Legend of Naresuan : Hostage of Hongsawadi
Untuk melihat Foto-foto aktor ganteng Jirayu Klik Disini 


                                                             Nattasha Nauljam (Ern)
Nama Panggilan
 : Nat
TTL : Thailand, 16 September 1992
Bakat : Akting, menyanyi, bermain gitar, menari tarian tradisional Thailand
Pendidikan : Sarjana teknologi Komputer
Twitter : @nat_nattasha

                                                   Pachara Chirativat Wattana (Koong)
Nama Panggilan : Peach
TTL : Thailand, 10 Mei 1993
Pendidikan : Fakultas Perdagangan dan Akuntansi , Manajemen Bisnis Internasional (BBA), Universitas Chulalongkorn 
Bakat : bermain gitar
Artis Favorit : Blur, The White Stripes, Muse, The Kills, Nirvana
Twitter : @peach_pachara


                                                       Thawat Pornrattanaprasert (Ex)
Nama Panggilan : Earth
TTL :Thailand, 8 Januari 1994
Pendidikan : Pittayakorn Pottisan 
Bakat : drum, gitar
Artis Favorit : Bodyslam
Twitter : @earthreacorg



Wednesday, January 23, 2013

Karangan Cerita



Fight For Friendship(FFF)
“Perjuangan Untuk Persahabatan”
Oleh:Adelia Ramadhanti

Nama ku Clara.Aku berumur 14 tahun.Aku anak satu-satunya atau bisa disebut anak tunggal.Aku terlahir di keluarga yang berkecukupan.Aku juga mempunyai segudang prestasi.Aku bersekolah di sekolah favorit di Jakatra.Tapi aku berbeda dari yang lain.Aku mempunyai kekurangan fisik sehingga itulah yang membuatku jadi bahan ejekan.Aku bingung sama mereka,menurutku aku tidak seperti yang mereka fikirkan terhadapku.Aku sudah membuktikan kepada mereka melalui segudang prestasi yang telah ku capai ini.
Hal yang membuatku berbeda dari yang lain adalah karena aku mengidap sebuah penyakit yang membuatku terlihat seperti orang yang idiot.Aku sadar bahwa aku tidak se-sempurna mereka.Ranti,dia adalah sahabatku satu-satunya disana.Dia bisa menerimaku apa adanya tidak seperti yang lain.Kalau dilihat dari fisik memang kami berbeda jauh,tapi kalau prestasi kami malah berlomba-lomba untuk mendapatkannya.Hari ini aku dan ranti pergi ke sekolah bersama.Aku menjemput ranti menggunakan mobil yang dikendarai oleh Mas Tejo,supir pribadiku.Aku trauma berangkat ke sekolah atau kemana pun tanpa menggunakan mobil.Hal itu dikarenakan waktu aku dan ranti berkeliling di taman.Pada saat itu ada geng Andi.Ia seperti penguasa di sekolah.Disana ia mengejekku dihadapan banyak orang.Aku hanya bisa terpuruk dan sedih mendengar ejekannya itu.
Sesampainya di sekolah aku dan ranti langsung menuju ke kelas.Aku selalu pengen nangis saat masuk ke kelas karena mereka selalu mengejekku.Tapi aku selalu ingat nasihat almarhumah ibuku yaitu dalam keadaan apa pun,dimana pun kita harus tetap tersenyum.Ibu ku telah  tiada pada saat aku berumur 7 tahun.Ia meninggal karena terkena penyakit jantung.Pada saat istirahat sekolah hari ini,aku tak tahu mau ke kantin yang mana karena selalu saja ada mereka yang sangat senang mengejekku.Ada yang bilang kenapa aku bersekolah disini bukan di sekolah luar biasa.Mendengar pertanyaan itu aku sangat sedih tapi selalu ada ranti yang mendukungku.Aku tak tahu jikalau tidak ada ranti saat ini.Apakah aku akan kuat menghadapi semua ini?Apakah aku akan selalu bisa tersenyum pada saat orang lain mengejekku?.Aku ingin sekali melawan mereka,tapi apa daya ku.Setiap aku melihat sosok seorang anak bersama ibunya aku teringat pada almarhumah ibu ku.Aku ingiinn….sekali dipeluk oleh sosok seorang ibu,aku ingin sekali merasakan belaian tangan dari seorang ibu seperti dulu.
Setelah proses belajar mengajar hari ini selesai aku pun pulang ke rumah.Rencananya ayah hari ini ingin mengajakku ke Mall.Aku pun senang sekali.Akhirnya ayah punya waktu luang bersamaku.Kami pun berjalan-jalan di mall.Tapi….aku kira ejekan kepada ku itu hanya di sekolah saja ternyata,banyak orang yang menatapku dengan sinis.Aku tak tau maksud dari tatapan mereka itu.Apa kah tatapan itu berarti ejekan atau karena mereka kasihan terhadap keadaanku ini.Aku pun mengajak ayah untuk segera pulang.Waktu pun tak terasa hampir senja.Aku pun bergegas mengambil air wudhu.Setelah shalat maghrib aku pun tak kan pernah lupa untuk mendoakan kedua orang tua ku meskipun ibu tak ada di dunia ini lagi.Tapi aku selalu yakin bahwa ibu sedang memperhatikan aku dari atas sana.Setiap aku berdo’a aku selalu memohon kepada Allah untuk memberikan aku kekuatan dan ketegaran untuk menghadapi semua cobaan yang kuhadapi ini.Aku yakin bahwa masih banyak diluar sana yang lebih berat cobaannya dibandingkan aku.
Hari ini hari minggu,ranti selalu bermain bersama di rumah ku.Entah apa yang membuat ranti betah berteman dengan ku tidak seperti yang lain.Aku sudah pernah menanyakan hal tersebut kepadanya tapi ia mencoba mengalihkan perhatian.Entah apa yang kami akan mainkan hari ini.Tapi ayah mengajakku untuk ke makan almarhumah ibu.Jadi aku pun mengajak ranti ke makam ibuku.Aku ingin memperkenalkannya kepada ibu.Sesampainya dimakam aku pun berbicara kepada ibu seolah-olah ia ada di situ.Mulai dari aku menanyakan keadaan ibu disana sampai memperkenalkan ranti.Ranti sangat memaklumi tingkah ku ini karena ia tahu bahwa aku sangat rindu dan kangen pada sosok seorang ibu.Setelah dari makam kami pun pulang ke rumah ku.Kami pun bermain bersama.Tak terasa kami telah bermain sampai jam 16.30 WIB.Aku sangat senang punya teman seperti ranti.
Hari ini hari senin,seperti biasa selalu ada yang namanya upacara bendera.Tapi ada yang aneh dengan ranti,hari ini ia terlihat pucat sekali.Aku pun menanyakan apakah dia sanggup untuk mengikuti upacara ini.Dia pun hanya mengangguk kepadaku.Waktu menghormat bendera ranti pun pingsan dan ada darah yang keluar dari hidungnya.Aku yang berada di sebelahnya jelas langsung panik.Dan beberapa orang guru pun mengangkatnya menuju ke mobil untuk dirujuk ke  rumah sakit.Setelah pulang sekolah aku dan Mas Tejo pergi membeli buah untuk ranti.Setelah itu aku pun pergi ke rumah sakit.Aku pun meliahat ranti yang sudah mulai sadar.Aku pun menanyakan kepadanya kenapa dia bisa tiba-tiba pingsan dan mengeluarkan darah dari hidungnya.Tapi ia tak mau menjawab pertanyaanku.Setelah kejadian itu aku sering sekali melihat ia sering pusig dan mengeluarkan darah dari hidungnya.Aku selalu berdoa kepada Allah SWT untuk memperpanjang umur kami khususnya ranti.Aku telah menganggapnya seperti saudaraku.Hari-hari kami lewati bersama.Aku sangat bersyukur kepada Allah SWT telah memberikan seorang teman yang sungguh-sungguh tulus untuk berteman.
Pada suatu hari aku menyebrang jalan bersama ranti untuk membeli 1 buah es krim.Tiba-tiba sebuah sepeda motor dari arah berlawanan mengarah kepadaku.Akupun panik dan hanya bisa berteriak.Setelah kejadian itu aku mengalami koma selama 3 jam.Pada saat koma aku bermimpi bertemu ibu.Ibu ada di tempat yang sangat luas bersih,harum dan sangat nyaman untuk dihuni.Ibu menggunakan baju berwarna putih.Aku yakin bahwa ibu ada di surga.Aku senang sekali meskipun di dalam mimpi aku senang aku bisa bertemu dengan ibu.Ibu selalu mengingatkan ku untuk selalu tersenyum.Ibu selalu menyuruhku untuk melaksanakan perintah dari Allah SWT supaya nanti aku bisa bahagia bersama ibu di surganya Allah SWT.Setelah mimpi indah itu aku punterbangun.Aku melihat sekeliling ku.Ada ayah,ranti,mas tejo dan bi sumi.Semuanya rela mnjaga dan menemaniku.Aku selalu bersyukur karena masih ada orang yang sayang sama aku.Aku pun hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT melewati dalam hari.setelah kurang lebih 1 minggu aku rawat inap di rumah sakit aku pun di perbolehkan untuk pulang.
Hari ini hari pertama aku masuk sekolah setelah keluar dari rumah sakit.Aku malah semakin diejek oleh teman sekolah.Aku penggeenn…banget sempurna seperti mereka tapi aku tahu mereka pasti gak seberuntung aku soalnya aku masih punya orang yang sayang sama aku.Aku pun nggak perduli dengan omongan mereka terhadapku.Tapi,,,makin hari aku melihat ranti semakin lemah.Aku takut akan kehilangan dia.Aku berharap semoga Allah SWT tidak akan cepat memanggilnya.Sore ini aku memberanikan diri untuk bersepeda keliling komplek perumahanku bersama ranti.Pada sore itu,ranti mau memperkenalkan aku pada temannya yaitu Rahman.Mereka sangat akrab.Rahman juga baik sama aku.Dia gak peduli sama kekuranganku.Menurutnya semua manusia di muka bumi ini gak ada yang sempurna.Selama kami berkeliling taman,aku tidak melihat adanya tatapan aneh dan omongan yang menyakitkan.Malam harinya ayah berencana untuk mengajak aku dan ranti membakar jagung di halaman belakang rumah.Ranti pun mau makan bersama ayah dan aku.Kami pun membakar jagung bersama,bercanda dan tertawa bersama serta kami juga bernyanyi bersama dan aku yang bermain gitar.Bermain gitar adalah salah satu hobiku.Waktu aku kecil ibu sudah mulai mengajariku.Kata ibu aku suka sekali memegang gitar ibu.Meskipun aku tidak begitu paham apa yang dijelaskan ibu kepada ku aku tetap terus berusaha mencoba untuk memainkannya.Tapi setelah ibu telah tiada aku sedih.Dan tak sengaja pada saat aku berusia 11 tahun,aku menemukan catatan kunci-kunci untuk memainkan gitar.Catatan itu milik ibu.Aku senang meskipun ibu gak ada di sini tapi aku masih bisa belajar bermain gitar melalui catatan ibu.
Hari ini hari Kamis,aku dan ranti berencana untuk belajar bersama setelah pulang sekolah.Pelajaran pertama hari ini adalah Kimia.Pelajaran yang paling ku suka.Tapi hari ini ibu menyuruh kami untuk mengerjakan sebuah tugas kelompok.Kelompok-kelompok itu pun dipilih secara acak.Aku pun satu kelompok dengan Farah,Anggi dan Riska.Menurutku farah itu orangnya judes dan gayanya tinggi banget,kalo anggi oranya agak tertutup tapi kalau dia lagi marah serem lohh… satu lagi kalau riska orangnya gak peduli sama yang namanya pelajaran mau nilainya kosong atau nggak dia gak peduli yang nomor 1 menurutnya adalah fashion.Jadi aku agak bingung untuk membagi-bagi tugas untuk mengerjakan tugas yang diberikan.Jadi aku putuskan biarlah aku saja yang berkorban untuk mengerjakan semuanya sendiri.Aku pun melihat ke arah ranti dan ternyata dia pucat lagi dan keluar darah dari hidungnya aku pun berteriak sambil terbata-bata karena aku seperti orang idiot.Dan tak berapa lama kemudian ranti pingsan.Kami yang didalam kelas pun panik.Dan ranti pun dibawa ke rumah sakit.Aku sedih melihat ranti merasakan penderitaan seperti itu.Kenapa bukan aku saja ya Allah…kenaapa harus ranti yang merasakan penderitaan seperti ini,mengapa harus orang yang aku sayang terkena penderitaan ini tanyaku dalam hati.Sepulang sekolah aku dan mas tejo pergi ke rumah sakit untuk menengok keadaan ranti.Ranti sekarang sudah mendingan daripada saat di sekolah tadi.
Aku pun bertanya kepada ranti mengapa dia kadang-kadang pingsan dan mengeluarkan darah dari hidungnya dan aku juga bertanya apakah dia terkena sebuah penyakit sehingga dia bisa seperti ini.Dia pun terdiam sesaat dan enggan menjawab pertanyaan dariku.Akhir-akhir ini ranti sering sekali pucat dan mengeluarkan darah dari hidungnya.Aku kasihan melihatnya karena saat kapanpun dan dimanapun dia tiba-tiba pingsan.Dan dia sekarang juga jarang ke rumah ku.Pada minggu pagi dia berniat mau kerumah ku tapi tiba-tiba keinginannya itu dibatalkan karena ada hal yang sangat penting yang harus ia lakukan. Aku pun penasaran kepadanya,jadi aku menyuruh Mas Tejo untuk mengantarkan ku ke tempat ranti.Ternyata tidak ada orang di rumahnya.Sekarang ranti jarang masuk karena sakit.Hal yang kutakuti selama ini pun terjadi.Tak ada orang yang membelaku disekolah,tak ada orang yang menemani ku disekolah,tak ada orang yang membuatku merasa terjaga lagi di sekolah.Aku sering diejeki di sekolah,aku sedih karena ranti tak ada disisiku untuk menghiburku.Aku takut,sangat takut jikalau hal ini akan terjadi sampai aku tua.Aku….aku berharap semoga Allah tidak cepat-cepat untuk memanggilnya.
Hari ini ranti mulai bersekolah seperti biasa.Aku pun bertekad untuk menjaganya.Tapi ranti masih saja sering pingsan.Akhirnya orang tuanya menyuruh ranti untuk sekolah dirumah saja karena takut jikalau nanti ranti kenapa-napa.Aku pun sedih mendengar pernyataan itu.Tapi apa boleh buat aku bukan kakaknya,aku hanyalah teman dekatnya.Hari demi hari kulewati disekolah sendiri.Aku sudah berusaha untuk mencari teman lebih banyak lagi,tapi mereka semua tidak mau berteman denganku.Ranti juga sekarang menjadi pendiam,dia tidak mau membicarakan apa penyakit yang ia derita itu.Dia juga sering jatuh pingsan.Dia juga jarang keluar rumah.Aku sedih melihat ranti seperti tertekan sekarang karena penyakit yang dideritanya itu.Aku hanya bisa berdo’a semoga dia lekas sembuh dari penyakitnya itu.Aku kangen dengan keceriaannya itu,dengan candaan dan tawaannya,aku juga kangen saat kami selalu bersama.Geng Andi juga lebih sering mengejekku mereka bilang aku sudah tak ada lagi pengawal.Aku pun mengelak kalo ranti itu bukan pengawalku dia adalah sahabatku.Dia pun langsung mendorongku hingga terjatuh dan setelah itu ia hanya tertawa lepas.Aku pun selalu meminta kepada Allah semoga penderitaan aku dan ranti cepat-cepat berakhir.
Liburan sekolah pun tiba aku pun mengajak ranti untuk bermain,tapi ia hanya terdiam seperti orang yang sedang melamunkan sesuatu.Ayah ranti pun keluar dan menyuruhku untuk pulang karena ranti mau ke rumah sakit.Aku bingung kenapa ranti harus setiap minggu ke rumah sakit.Apakah segitu parahnya penyakit yang ia derita itu.Aku pun segera pulang ke rumah.Sekarang aku kesepian semenjak ranti sakit.Selama liburan ini aku hanya diajak ayah bermain-main di tempat permainan anak yang ada di kota Jakarta.Aku sebenarnya tidak terlalu ingin bersenang-senang sementara sahabatku merasakan sakit.Liburan sekolah pun telah usai.Aku pun kembali bersekolah.Hari ini,hari pertama aku mulai bersekolah di semester kedua.Aku berharap semoga penghinaan kepada ku cepat berakhir sedikit demi sedikit. Sepulang sekolah aku mendengar kalau ranti baru saja masuk ke rumah sakit.Mendengar hal itu aku pun langsung terjatuh dan berlutut sambil menangis.Aku pun meminta Mas Tejo untuk mengantarkan ku ke rumah sakit.Sesampainya di rumah sakit aku melihat kalau ranti sedang dalam keadaan kritis.Aku sedih aku pun bertekad untuk menjaga ranti di rumah sakit.Akupun berdo’a sambil meneteskan air mata,semoga ranti cepat sembuh dan bisa melewati masa kritisnya tersebut.Besok tanggal 21 April,itu adalah ulang tahun ranti.Aku pun bertekad untuk membelikannya kue ulang tahun yang bertanjakkan lilin berjumlah 15.Aku pun menyanyikan lagu selamat ulang tahun meskipun ranti sedang kritis tapi aku yakin dia pasti tau bahwa aku ada didekatnya dan merayakan ultahnya itu.Aku sendiri yang meniupkan lilinnya dan aku membuat pernyataan semoga ranti cepat sembuh.Setelah itu aku ingin pergi ke taman untuk mencari udara segar.Tapi aku melihat ayah ranti yang sedang berbicara kepada dokter mengenai ranti.Dan aku pun langsung terkejut mendengar pernyataan dokter kalau ranti dinyatakan positif mengidap penyakit leukimia.Penyakit itu adalah penyakit kekurangan darah atau penyakit kanker darah yang bisa menyebabkan penderitanya meninggal.Sedangkan ranti sudah berada di tingkat tertingginya yaitu stadiun 4.Aku pun menangis dan segera berlari tak tau kemana.Aku merasa kesal kepada Allah.Mengapa Allah tega membuat orang yang aku sayang menderita,mengapa Allah tega mau memanggil ranti,kenapa ya Allah…kenapa.Aku berteriak sambil berlari aku sangat sedih mendengar hal itu.Mengapa ranti begitu cepat.Padahal kami sudah merencanakan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di Universitas Gajah Mada(UGM).Tapi aku tak menyangka jikalau ranti bisa terkena penyakit ini.
2 Minggu sudah ranti,tak sadar dari kritisnya.Dokter pun menganjurkan ranti untuk berobat ke Singapura.Ayah ranti pun memberikan sebuah surat kepada ku.Surat itu dari ranti yang ditujukan kepadaku.Isi suratnya adalah:
“Clara maafin aku yaa…aku gak bisa ngasih tau kamu selama ini tentang penyakitku.Aku gak mau kamu sedih.Aku pengen tetap melihat kamu bahagia.Kamu jangan sedih yaa,jikalau aku gak bisa jaga kamu disekolah seperti dulu.Aku terkena sebuah penyakit yang bernama leukimia atau kanker darah.Jangan nagiss dongg…Clara yang aku kenal itu kan gak cengeng.Clara yang aku kenal itu orangnya kuat.Aku kangen banget saat kita bersama bermain bersama,tertawa,dan bergurau bersama.Tapi apa dayaku sekarang aku gak bisa ngapa-ngapain.Oh iyaa….jangan pikirin aku yaa…aku gak apa-apa kok.Clara kalau aku sembuh entar kita main bersama lagi yaa…dan nyanyi bareng lagi…J.Okee…..”
BY :SAHABATMU”RANTI”
Aku pun sedih dan meneteskan air mata setelah membaca surat tersebut.Tak berapa lama kemudian ranti pun diangkat oleh perawat meuju ke mobilnya.Aku pun memberhentikan para perawat tersebut.Aku pun menangis dihadapan ranti.Aku gak bias berkata apapun.Selama ranti dibawa ke Singapura,aku jadi kesepian.Aku menunggu ranti,terus menunggu sampai ia kembali.Setelah berbulan bulan aku menunggu,akhirnya aku mendapat kabar tentang ranti.Tapi ayah gak yakin untuk memberitahukan kabar itu kepada ku.Aku pun berkeras hati,dan aku siap untuk mendengarkan kabar tersebut.Tapi ternyata aku gak sanggup menerima kabar tersebut.Kata ayah kabarnya adalah,ranti sudah tidak bisa diselamatkan.Pada malam tadi pukul 00.00 atau sekitar jam 12 malam ranti drop dan selalu memanggil namaku,tapi sayang ranti tak dapat ditolong.Aku merasa sangat terpukul mendengar kabar itu.Aku sangat sedih dan berteriak keluar rumah sedangkan pada saat itu ada hujan lebat.Aku pun sedih dan menangis.Aku pun berteriak”Ya allah….kenapa bukan aku saja yang kau panggil,kenapa harus sahabatku ranti,kenapa bukan aku saja yang terkena penyakit itu,kenapa harus ranti…kenapa Ya Allah,kenapaaa……..”.Ayah pun tak tega melihatku.Ayah langsung membangunanku dan membawa ku ke dalam rumah.Kata ayah sore ini ranti dan ayahnya pulang.Aku gak tau perasaan ku sekarang apakah aku harus senang karena ranti pulang,atau aku sedih karena ranti telah tiada.Yang jelas aku sangat sedih.
Sesampainya ayah ranti beserta ranti pulang,aku dan ayah langsung menuju ke rumah ranti.Sesampainya aku di rumah ranti,pada saat itu ranti sedang dimandikan.Aku pun tak diperbolehkan masuk untuk melihat ranti.Setelah ranti selesai dimandikan,ia pun segera dipasangkan kain kafan.Aku pun menangis di sebelahnya.Aku berjanji gak akan pernah ngelupainnya seumur hidupku.Aku senang punya teman sebaikmu.Aku gak akan pernah ngelupain kamu saat kamu membela aku.Ranti semoga kamu dapat tempat yang sangat indah disisi Allah,seindah hatimu.Itulah yang kubisikan di telinganya.Ayah ranti pun memanggilku.Aku pun segera ke tempat ayah ranti.Ayahnya menceritakan pada detik-detik ranti mau dipanggil.Katanya ranti sempat siuman sekitar 2 jam.Pada saat itu ia bilang kepada ayahnya untuk menyampaikan kata maaf kepadaku karena ia gak bisa jagain aku lagi dan gak bisa kembali dengan keadaan sehat.Dia gak akan pernah bisa ketemu aku lagi untuk selama-lamanya.Ia juga berterima kasih kepadaku karena aku sudah mau jadi temannya.Katanya ia juga akan tetap menjaga ku meski gak ada disisiku.
Setelah berbincang-bincang tiba saatnya untuk ranti dimakamkan.Saat-saat yang paling menyedihkan bagi kami semua.Ranti dimakamkan pada pemakaman yang sama dimana ibu dimakamkan.Setelah proses tersebut aku mencoba untuk move on dari keterpurukan ku ini.Aku mencoba untuk bisa ikhlas atas kepergian ranti ini.Aku pun minta kepada ayah untuk menyekolahkan ku di rumah saja.Tapi ayah menolaknya,ayah ingin aku bisa bersosialisasi dengan banyak orang.Aku pun berkeras hati untuk memilih sekolah di rumah saja.Alasanku untuk bersekolah dirumah adalah untuk menjauh dari hinaan mereka.Aku gak sanggup lagi mendengar perkataan mereka terhadapku.Setiap kali aku berkeliling kota Jakarta aku selalu ingat ranti karena hampir semua tempat populer di Jakarta sudah kami kunjungi.Ayah pun berinisiatif untuk pindah ke kota Malang untuk menghilangkan kenanganku bersama ranti.Kami pun langsung pindah ke malang.Disana ayah sudah dapet tempat tinggal untuk kami.Aku pun mendapatkan sekolah yang lumayan bagus.Anak-anaknya juga enggak ngejek aku,gak seperti di sekolahku yang dulu.Pada saat,aku masuk sekolah ada pengumuman dimading bahwa diadakannya lomba menulis cerpen atau cerita tingkat SMA.Aku pun mengikuti lomba tersebut.Aku terinspirasi dari cerita persahabatan ku bersama ranti.Dan enggak aku nyangka,aku menjadi juara pertama dari lomba itu.Aku sangat bersyukur kepada Allah,dan aku juga yakin ranti disana juga seneng banget.
“Beberapa Bulan Kemudian”
Sudah lama aku gak ke makam ranti dan ibu.Aku pun mengajak ayah untuk pulang ke Jakarta.Ayah pun menyetujui.Hari ini ayah ingin membelikan tiket pesawat menuju Jakarta.Kami pun berangkat pada tanggal 25 Oktober itu artinya 3 harilagi.Tiba harinya untuk kami berangkat.Kami  berangkat pada pukul 09.00.Aku dan ayah dapat kursi nomer 05A dan 06A.Tapi tak kami sangka pesawat yang aku dan ayah tumpangi ini tiba-tiba terjatuh.Ayah pun terluka di bagian tangan dan kaki sedangkan aku tidak sadarkan diri.Penumpang yang lain ada yang luka-luka,tewas,dan tak sadarkan diri.Para penumpang pun dibawa ke rumah sakit.Aku pun mengalami masa koma.Ayah pun sedih melihat keadaanku yang tak sadarkan diri.Saat dokter keluar dari ruangan ku dokter hanya menyuruh ayah untuk banyak berdo’a.Setelah aku tak sadarkan diri selama 12 jam,tiba-tiba detak jantung dan denyut nadiku melemah.Ayah pun segera memanggil dokter.Tapi apa daya dokter,dan ternyata perjalanan hidupku hanya sampai sini saja.Sebenarnya aku gak ingin meninggalkan ayah sendiri,tapi ini mungkin sudah takdir.Pada saat pemandiaan tubuhku.Aku berada disebelah tubuhku.Aku ingin sekali masuk kembali ke dalam tubuhku tapi gak bisaa…Pada saat pembacaan do’a untukku aku melihat ayah yang sangat terpukul melihat ku sudah tiada.Maklum ayah selama ini hanya bersama ku.Hanya aku yang ia punya di muka bumi ini.Ingin sekali aku memeluk ayah untuk terakhir kalinya,tapi aku sekarang adalah roh.Aku pun berusaha berbisik di telinga ayah berharap semoga ayah bisa mendengar bisikanku ini.Au pun berbisik “Terima kasih ayah sudah menjadi ayah yang terhebat bagiku,yang bisa melindunguku,yang menjagaku dan mengurusku sendirian hingga sebesar ini.Maaf ayah aku sudah gak bisa nemenin ayah lagi,sekali lagi terima kasih ayah”.Dan tibalah saatnya aku menghadap Allah.Terima Kasih ya Allah engkau telah memberikan orang tua seperti ibu dan ayah seperti mereka untukku.

~The End~